Kegiatan Capacity Building School Ummul Mukminin, Pembinaan Disiplin Positif

UMMULMUKMININ – Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin ‘Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan menggelar kegiatan capacity building school santriwati.

Kegiatan dengan tajuk “Meningkatkan budaya disiplin positif menuju muslimah berkemajuan untuk menciptakan pondok yang ramah anak” ini dilaksanakan di Aula St Ramlah Azies, Ummul Mukminin, Sudiang Makassar, Sabtu-Selasa (2,4 & 5 September 2023).

Wakil Direktur 3 Membidangi Pembinaan dan Pengembangan Organisasi Santri (Organtri) Ummul Mukminin Magfirah Mustamin menyampaikan, ini tindak lanjut dari pelatihan yang digagas oleh Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Alauddin bekerjasama UNICEF yakni kegiatan pelatihan disiplin positif hingga pondok ramah anak, yang belum lama ini digelar di Makassar.

Magfirah Mustamin menyampaikan bahwa sebanyak 50 santriwati yang ikut pelatihan ini dari semua tingkatan kelas dari empat satuan pendidikan.

“Tujuannya dalam rangka memperkenalkan lebih jauh perihal budaya disiplin poisitif dan ramah terhadap sesama, hal ini merupakan pondasi yang penting dalam terbentuknya ekosistem yang nyaman dan kondusif di lingkungkan pondok,” katanya.

Ia berharap dengan adanya pelatihan Capacity Building School diharapkan memberikan dampak positif dengan meningkatnya dispilin positif dan memotivasi santri dalam melakukan kebiasan-kebiasan positif.

“Tolak ukuranya adalah santriwati mampu menularkan pada santriwati lain untuk dapat membuat keyakinan baik dikelas maupun dipondok, mampu memotivasi diri sendiri dan temannya, mampu meningkatkan disiplin positif dan memotivasi santri melakukan kebiasaan baik,” tuturnya.

Selain edukasi displin positif, kegiatan ini juga membahas tentang manajemen kepemimpinan.

Dengan demikian, Ia menyampaikan bahwa lewat kegiatan ini salah satu ikhtiar menjadikan pondok pesantren puteri ummul mukminin sebagai pondok yang ramah anak dan lingkungan.

“Insyallah menjadi wadah yang baik, saling mengingatkan tentang pentingnya budaya pondok yang ramah, jauh dari diskrimanasi, bulying dan segala bentuk kebiasaan buruk,” imbuhnya.

Ada beberapa materi disajikan diantaranya pencegahan pernikahan anak dan nikah siri, pencegahan pelecehan seksual di lingkungan pesantren, materi meningatkan rasa percaya dalam kelompok sebaya, materi menggenal bullying.

Ada pula materi kepemimpinan dan komunikasi efektif, menjadi pribadi tangguh dan berbagi kebahagiaan, identifikasi dan menangani stress pada remaja, Materi DKMP dan KBG, prespektif membangun hubugan yang sehat, hingga materi memberikan respon terhadap konfilik.

Similar Posts